RESUME BAB 7 ETIKA DISKRIMINASI
PEKERJAAN
Sifat
Diskriminasi
Pekerjaan
Istilah diskriminasi adalah membedakan suatu objek dari objek lainnya. Suatu
tindakan yang secara moral adalah netral dan tidak dapat disalahkan. Namun
dalam istilah modern secara moral tindakan diskriminasi tidak netral: karena
biasanya mengacu pada tindakan membedakan seseorang dari orang lain bukan
berdasarkan keunggulan yang dimiliki, namun berdasarkan prasangka atau berdasarkan
sikap-sikap yang secara moral tercela. Keterkaitan dengan tenaga kerja adalah
berarti membuat keputusan yang merugikan pegawai yang merupakan anggota
kelompok tertentu karena adanya prasangka yang secara moral tidak dibenarkan
terhadap kelompok tersebut. Ada 3 elemen dasar diskriminasi dalam
ketenagakerjaan yaitu:
1. keputusan yang merugikan pegawai karena
bukan didasarkan pada kemempuan yang dimiliki.
2. keputusan yang sepenuhnya diambil
berdasarkan prasangka rasial atau seksual, stereotipe yang salah,atau sikap
lain yang secara moral tidak benar.
3. keputusan yang memiliki pengaruh negatif
atau merugikan pada kepentingan kepentingan
pegawai. Bentuk-Bentuk Diskriminasi. Bentuk diskriminasi dapat dibuat
berdasarkan tingkat dimana tindakan tersebut terjadi.
Ø .tindakan diskriminatif mungkin merupakan
bagian dari perilaku terpisah dari seseorang yang dengan sengaja dan sadar
melakukan diskriminasi karena adanya prasangka pribadi.
Ø tindakan diskriminatif mungkin
merupakan bagian dari perilaku rutin dari sebuah kelompok yang
terinstitusionalisasi, yang dengan sengaja dan sadar melakukan diskriminasi
berdasarka prasangka pribadi para anggotanya.
Ø tindakan diskriminatif mungkin
merupakan bagian dari perilaku terpisah dari seseorang yang secara tidak
sengaja dan tidak sadar melakukan diskriminasi terhadap orang lain karena dia
menerima dan melaksanakan praktik-praktik dan stereotipe tradisional
masyarakat.
Ø tindakan diskriminatif mungkin
merupakan bagian dari rutinitas sistematis dari organisasi perusahaan atau
kelompokyang secara tidak segaja memasukkan prosedur-prosedu formal yang
mendiskriminasikan para kaum perempuan atau kelompok minoritas. Tingkat
diskriminasi Indikator munculnya diskriminasi adalah apabila terdapat proporsi
yang tidak seimbang atas anggota kelompok tertentu yang memegang jabatan yang
kurang diminati dalam suatu institusi tanpa mempertimbangkan preferensi atau
kemampuan mereka.
Diskriminasi:
Utilitas, Hak, Keadilan Argumen yang
menentang diskriminasi secara umum dapat dibagi menjadi tiga kelompok:
1.
Argumen
utilitarian, yang menyatakan bahwa diskriminasi mengarahkan pada penggunaan
sumber daya manusia secara tidak efisien.
2.
Argumen
hak, yang menyatakan bahwa diskriminasi melanggar hak asasi manusia.
3.
Argumen
keadilan, yang menyatakan bahwa diskriminasi mengakibatkan munculnya perbrdaan
distribusi keuntungan dan beban dalam masyarakat.
Praktik
Diskriminasi:
Rekrutmen,
perusahaan yang tergantung pada referensi verbal saat ini dalam merekrut
karyawan baru cendrung merekrut karyawan dari kelompok ras dan seksual yang
sama dengan yang terdapat dalam perusahaan.
Screening,
kualifikasi pekerjaan dianggap diskriminatif jika tidak relevan dengan pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
Kenaikan
Pangkat, proses kenaikan pangkat, kemajuan kerja, dan transfer dikatakan
diskriminatif jika perusahaan memisahkan evaluasi kerja pria kulit putih dengan
pegawai perempuan dan pegawai dari kelompok minoritas.
Tindakan
afirmatif adalah suatu program yang dilakukan untuk menghapus pengaruh-pengaruh
diskriminasi masa lalu. Tujuan tindakan afirmatif adalah:
1. untuk mencapai distribusi yang lebih
representatif dalam perusahaan dengan memberikan preferensi pada kaum perempuan
dan kelompok minoritas;
2. mendistribusikan keuntungan dan
beban masyarakat yang konsisten dengan prinsip-prinsip keadilan distributif,
dan yang mampu menghapus dominasi ras atau jenis kelamin tertentu atas kelompok
pekerjaan penting;
3. untuk menetralkan kelemahan
kompetitif yang saat ini dimiliki oleh kaum perempuan dan minoritas saat mereka
bersaing dengan pria kulit putih , agar mereka memperoleh posisi awal yang sama
untuk bersaing dengan pria kulit putif;
4. terciptanya masyarakat yang lebih
adil, dimana kesempatan yang dimiliki oleh seseorang tidak dibatasi oleh ras
atau jenis kelaminnya.
Sumber
Internet & Buku Etika Bisnis (Konsep dan Kasus) Edisi ke 5: Manuel G. Velasquez.